Thursday, November 29, 2012

Two Hours Picnic at Siloso Beach

Jauh-jauh ke Singapore yang dicari.. Pantai! Weits.. tunggu dulu. Yang ini katanya pantai buatan. Hah? Buatan? Iyap.. Siloso Beach yang terletak di Sentosa Island ini adalah pantai buatan. Which is pulaunya juga buatan, ya pantainya juga buatan ya kan?

Plok plok plok.. (tepuk tangan). Hebat ya? Hmmm.. biasa aja siy sebenarnya. Yang saya lihat di sini bukan proses dari awal sampai berdirinya pulau tersebut, tapi masalah perawatannya itu loh! Salut sama Singapore. Bersih, rapi, terawat. Dari ujung ke ujung. Entah bagaimana warga mereka terdidik, yang jelas saya langsung merasa iri, andaikan Jakarta-ku tercinta rapi dan bersih seperti ini.

Sentosa Island sebenarnya adalah solusi dari pemerintah Singapore untuk memenuhi kebutuhan hiburan penduduknya. Dibuka pada tahun 1972, hingga kini setiap tahun wisatawan yang berkunjung mencapai angka 5 juta jiwa.

Sepertinya pemerintah Singapore memang sengaja mengalokasikan Sentosa Island sebagai pusat hiburan. Dari sekedar wisata pantai sampai theme park keren, semua ada disini. Termasuk yang mau main judi juga ada sarananya disini.

Terlepas dari pasir Pulau Sentosa yang kabarnya hasil membeli dengan harga murah dari Kepuluan Riau, konsistensi dalam merawat aset dan pembangunan yang berkesinambungan dari mereka perlu di acungi jempol.

Lagi-lagi saya membuat pertanyaan ini, kapan kita bisa seperti itu?

Perfect view cuma minus ombak.

Si Ayah Ndut dan Kakak Najma.

Fallen Angel

Akhirnya si Bayi bangun juga.

Ahhhh hujan..

Ayo kita mencari kerang. Najma and Nabiya were really enjoy this time. Sampai sekarang selalu nagih lagi.. "ayo Bunda kita cari kerang lagi sama main pasir".

My Lil Angel..

Sama Ayah di perjalanan pulang dari Siloso Beach. Lihat background kami.. bersih blas.

Bye Sentosa Island, we'll come back soon for sure.

~Bun

21 November 2012
Photo taken with Canon EOS 60D

Wednesday, November 28, 2012

Met King Julien and Friends at USS

Universal Studios. Yay! Akhirnya saya bisa bawa malaikat-malaikat kecil saya kesini.

Alasan siy! Hahaha.. padahal emaknya aja yang memang pingin ketemu King Julien and the genk.

Foto sejuta umat. Selain Merlion, belum afdol kalo ke Singapore belum foto di depan bola dunia USS ini.

Tapi serius.. Universal Studios ini bisa dijadikan salah satu objek wajib kunjung saat ke Singapore. Apalagi buat pecinta film animasi, seperti saya.

Universal Studios yang berada di dalam Resorts World Sentosa Singapore ini soft opening tahun 2010 lalu. Dengan luas kurang lebih 20 Ha, katanya USS memiliki sekitar 20 jenis permainan. Beberapa diantaranya adalah Water Rides yang menyenangkan. Permainan-permainan tersebut dibagi menjadi beberapa zona - Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egypt, Lost World, Far Far Away dan Madagascar. Sayangnya saat kami kesana kemarin Nabiya baru berumur 2,5 tahun dan tingginya belum sampai 90 Cm, jadi ngga semua permainan bisa dicoba. Tapi melihat mereka senang bertemu berbagai karakter kartun yang mereka sukai, saya sama sekali ngga merasa rugi. Kan tujuannya memang untuk menyenangkan mereka.

Waktu itu tiket one day pass ke USS $ 74 untuk dewasa dan $ 54 untuk anak-anak 4-12 tahun. Nabiya yang masih dibawah umur masih gratis pastinya. Ada juga tersedia tiket untuk two days pass, annual pass dan universal express buat yang ngga mau ikut antri saat memasuki permainan. Keterangan lebih jelasnya bisa di lihat disini.

Angels. Nunggu Ayah nukar note receipt dan tiket pass.

Zona New York

The Lost World

The Ancient Egypt. Bunda takut kerubuhan, hahaha.

Ahhh.. kita ngga naik ini. Nampang foto aja deh kalo gitu. Ngga mau rugi.

Far Far Away Kingdom. Girangnya anak-anak bisa masuk ke "istana" beneran. Tapi berhubung bawa anak dibawah umur, kami dapet jatah kursinya yang ngga bisa gerak. Huhuhu, ngga jadi 4D namanya.

There's an Ogre watch over you.

Melman is so cute.

Gloriaaa.. ahhh Alex mana?

My favorite King Julien. I like to move it move it..

Zona Hollywood

Sesame Street. Jumpalitan deh.. sayang ngga ada Elmo, eh kalo ada juga jadi ngga mau pulang deh mereka. Cookie Monsternya aja mau dibawa pergi sama Nabiya.

Gaya dulu sebelum ke New York beneran.

Yay! Sukaannya Ayah..

Ada yang takut liat robot segede gitu. Haha.

How to get here? 

USS yang terletak di Resorts World Sentosa ini relatif mudah dijangkau menggunakan transportasi apapun. Bahkan untuk foreign tourist mereka menyiapkan shuttle bus yang siap mengantar tiap 30 menit. Bus-bus shuttle tersebut tersedia dibeberapa hotel besar di area Orchard dan Bancoolen-Marina, hotel-hotel itu diantaranya adalah Hotel Concorde, Mandarin Orchard, Grand Hyatt, Sangri-la Hotel, Hotel Summer View, Carlton Hotel, Swissotel Stamford, Marina Mandarin dan Marina Bay Sands. Waktu itu saya naik dari Swissotel Stamford karena yang paling mudah dijangkau dari arah hotel tempat saya menginap di kawasan East Coast. Kita tinggal memperlihatkan passport dan embarkation card saja. Just hap in and aboard for free.

Tips travel with Babies :

1. Travelling membawa anak-anak membutuhkan tenaga ekstra, apalagi USS ini yang udaranya lumayan panas. Mereka akan lebih cepat lelah dan gampang ngambek. So sesuaikan tas bawaan yang mudah di pakai, gunakan ransel kalau perlu. Tas tangan sangat ngga recommended. Jadi pada saat anak-anak butuh gendongan, tangan kita bebas ngga memegang beban barang lain.

2. Sebaiknya gunakan stroller. Double bonus - selain anak-anak ada tempat beristirahat dan bisa tidur siang, kita jadi punya cantolan tempat tas dan barang bawaan. Kalau ngga punya stroller, di USS ini ada tempat penyewaan stroller juga siy. Tapi ya harap maklum kalo ngga kebagian pinjeman, secara yang mau pake banyak banget.

3. Kemarin saya kurang persiapan, ngga menyangka bahwa USS akan sepanas dan sesilau itu. Saya lupa membawa topi dan kacamata hitam terutama untuk anak-anak, jadi sepanjang perjalanan mereka cuma duduk-duduk didalam stroller. Kalau mau anak-anak lebih bebas bermain, bekali saja minimal topi. Beli di sana lumayan mahal.

4. Bawa cemilan kering - roti, coklat dan permen. Jangan bawa nasi atau makanan berat lainnya, ngga akan boleh masuk. Bawa juga susu dan air mineral. Jadi disana ngga perlu repot ketika anak-anak ngeluh lapar atau haus padahal jauh dari booth makanan. Ada beberapa food stall di dalam, tentunya dengan harga yang fantastis. Sebaiknya siy cari makan diluar, ada plaza yang di sepanjang jalannya terdapat berbagai macam kedai makanan, termasuk Seven Eleven juga ada. Dan kebanyakan pun sudah bersertifikasi halal, jadi tenang dan aman deh. Oya kalau bekal air mineral sudah habis jangan dibuang botolnya, bisa diisi ulang dari water fountain yang tersebar dimana-mana, gratis. Kalau mau beli soft drink bisa juga, harganya $ 12 sudah include botol dan $ 2 untuk refill-annya dipembelian berikutnya. Lumayan dapat souvenir botolnya buat kenang-kenangan. 

5. Wajib beli souvenir. Kalo ngga bakalan nyesel, kayak saya. Gara-gara anak-anak rewel ngantuk jadilah ribet untuk sekedar mampir ke toko souvenir yang banyak terdapat disana. Mana si Kaka ribut aja minta main pasir di pantai. Haduh. Jadi.. sebelum menjelajah, belanja dulu! Berat? Ngga lah.. kan ditaro di stroller.

~Bun

21 November 2012
Photo taken with Canon EOS 60D and Samsung Galaxy Note II

Tuesday, November 27, 2012

Free Tanning in Singaland

Ngga berlebihan kalau saya bilang di Singapore itu mataharinya sering arisan. Panas gilak! Atau mungkin memang saya-nya aja yang terlalu kere ya jadi kemana-mana ketemu matahari. Hahaha. Tapi kalo di Singapore naik-turun sedan mewah, ya jadi ngga seru aja. Yang ada bukan hunting foto, tapi malah molor ngelonin anak-anak yang keenakan ber-ac ria.

Perjalanan kali ini saya memang egois, memaksa suami dan anak-anak saya ikut turun di stasiun MRT yang "rada" jauhan dari tujuan kami sebenarnya. Yang seharusnya bisa langsung ke stasiun Marina Bay Sands, saya turun di stasiun Promenade. Hahaha. Berapa kilo ya itu? Maafkan bunda ya, Angels. Bunda cuma mau menikmati wisata kota yang cerah ceria ini.

Sungguh. Sepanjang perjalanan saya hampir selalu berdecak kagum. Bersih, bersih dan bersih. Saya hampir tidak menyangka bahwa negara yang cuma selemparan kolor saja letaknya dari negara saya tercinta ini bisa begitu jauh perbedaannya. Padahal panasnya sama, mataharinya juga sama, tanahnya sama dan bahkan pasirnya hasil "sumbangan" dari negara saya tercinta.

Belum lagi moda transportasi masalnya yang begitu nyaman, bahkan untuk difabel dan orang tua. 99% perjalanan di Singapore kemarin saya selalu menggunakan twin stroller untuk anak-anak, dan saya (eh si Ayah deng maksudnya) hampir tidak menemukan kendala sama sekali. Semua jalur terakomodasi dengan baik dan direncanakan sempurna. Proses "pengembaraan" yang panas dan panjang tidak begitu terasa melelahkan, bahkan hampir selalu menyenangkan dan tentu saja.. menghasilkan banyak sekali foto-foto yang menarik.

Sebenarnya, apa yang salah dengan negara kita? Entahlah. Kalau masalah peraturan dan denda, rasanya Indonesia-pun tidak kalah dengan berbagai macam aturan ini-itunya. Para bapak dan ibu dewan juga selalu "rajin" studi banding ke Eropa. Tapi sampai sekarang saya ngga pernah tuh melihat realisasi perubahan yang signifikan, bahkan dibeberapa sektor cenderung memburuk. Jadi studi banding mereka yang mahal itu cuma berakhir di foto-foto koleksi pribadi saja seperti saya. Jadi lain kali, bagaimana kalau studi banding yang jauh ke Eropa itu diganti saja dengan studi banding ke negara tetangga selemparan kolor Singapore? Karena bagaimanapun banyak pelajaran yang masih bisa diambil dari negara tersebut. Ngga perlu lah muluk-muluk niru Eropa.

Nicoll Highway

The Cityscape

Mejeng dulu sebelum masuk ke Marina Bay Sands.

Si Ayah terpesona.

My Pink Angels

Two Sisters playing around. Bahagia lihat mereka bisa berlari-larian puas tanpa takut ini itu..

My Travel Mates.

Under the bluish sky.

Ini dia si foto sejuta umat itu..

Starbucks under the bridge? Love the concept anyway.

~Bun

20 November 2012
Photo taken with Canon EOS 60D

Saturday, November 24, 2012

Singapore Cityscape

Singapore mungkin bukan tempat yang aneh lagi untuk dijadikan objek wisata terutama bagi yang gila belanja. Tapi kali ini saya menyempatkan diri kesana benar-benar bukan untuk belanja, suer deh. Saya kesana memang karena ingin hunting foto dan sekedar menikmati kota dan yang konon kabarnya paling rapi, bersih dan tertib se-Asia Tenggara.

Ditemani malaikat-malaikat saya yang unyu-unyu, jadilah saya "menggelandang" menikmati pemandangan yang cihuyyy beneran bersih.. langsung ngimpi Jakarta tercinta saya akan menjadi seperti itu suatu saat nanti.

Sepanjang jalan Nicoll Highway, bersihnya poll buat saya yang sehari-harinya tinggal di Jakarta tercinta ini.


The Esplanade Mall, niat mampir ngajak anak-anak melipir jajan ke Makan Sutra di Gluttons Bay.. eh taunya belum buka. Jadilah nangkring di sini.




Singapore Flyer


Marina Bay Sands, next time kita ke Singapore lagi nginep di sini ya..

The Helix Bridge. Way to Marina Bay Sands.





Art Science Museum

Stunning Cityscape





Finally. Touchdown The Esplanade. Ini studi banding Tugas Akhir saya dulu.


LV is everywhere.





Spot foto wajib sejuta umat yang kalo ke Singapore harus banget foto nyengir di depannya.




Bridge over Singapore River. Geser ke kanan sedikit dan voila.. ada Starbucks di kolong jembatan. Kapan ya kira-kira Starbucks akan buat konsep yang sama dibawah jembatan Kali Ciliwung? Optimis ahh.

~Bun

20 November 2012
Photo taken with Canon EOS 60D